Makalah Laporan Metode Penelitian Bisnis

 

 


 

 Download File Word di Bawah👇



MAKALAH LAPORAN METODE PENELITIAN BISNIS

 

LOGO

  

DOSEN PENGAJAR :

 

DISUSUN OLEH :

NAMA ( NIM )


 NAMA UNIVERSITAS

NAMA FAKULTAS

T.A.

 

   

 


KATA PENGANTAR

 

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan saya berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca lebih paham dalam pengerjaan metode penelitian tsb.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Penulis telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai dengan baik. Untuk itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Penulis berharap semoga karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca.

 

 

 

 

Medan, 25 Januari 2021

 

 

Penulis

 

  

 


PENGARUH SIKAP MANDIRI, MOTIVASI, PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA (Studi Kasus pada Mahasiswa FEB UKSW Konsentrasi Kewirausahaan)

 

Oleh : Nama Penulis

 

Alumni

Email:

 

ABSTRACT

The presence and role of the entrepreneur can have an impact on the improvement of economic conditions and the progress of a country. For that, students of Economics and Business Faculty in UKSW who concentrate entrepreneurship are directed to join various entrepreneurship programs in order to foster entrepreneurship interest among students. The purpose of this study is to examine the effect of independent attitudes, motivation, entrepreneurship knowledge on entrepreneurship interests of students on entrepreneurship concentration. The sample of this research is saturated sample, that is population amount equal to number of sample. Respondents are students of entrepreneurship concentration amounting 33 people from 2010-2013. The results of this study indicate that the independent attitude and motivation variables do not affect entrepreneurship interest, while the entrepreneurial knowledge variables affect student entrepreneur interest.

Keywords: independent attitude, motivation, entrepreneurial knowledge, interest in entrepreneurship.

 

ABSTRAK

Kehadiran dan peranan wirausaha dapat memberikan pengaruh terhadap perbaikan kondisi ekonomi maupun kemajuan suatu negara. Untuk itu mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis UKSW yang berkonsentrasi kewirausahaan diarahkan untuk mengikuti berbagai program kewirausahaan dalam rangka menumbuhkan minat berwirausaha di kalangan mahasiswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh sikap mandiri, motivasi, pengetahuan kewirausahaan terhadap minat berwirausaha mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis UKSW konsentrasi kewirausahaan. Adapun sampel penelitian ini adalah sampel jenuh, yaitu jumlah populasi sama dengan jumlah sampel. Responden adalah mahasiswa konsentrasi kewirausahaan dari tahun 2010-2013 yang berjumlah 33 orang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel sikap mandiri dan motivasi tidak mempengaruhi minat berwirausaha mahasiswa konsentrasi kewirausahaan, sedangkan variabel pengetahuan kewirausahaan mempengaruhi minat berwirausaha mahasiswa.

Kata Kunci: sikap mandiri, motivasi, pengetahuan kewirausahaan, minat berwirausaha.

 

 

 

 


BAB 1

PENDAHULUAN

 

I.                   LATAR BELAKANG

Wirausahawan telah menjadi perhatian penting dalam perkembangan perekonomian suatu negara, Schumpeter (1939) menekankan pentingnya peranan wirausahawan dalam kegiatan ekonomi suatu negara, sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Schumpeter (1939) juga berpendapat bahwa para pengusaha 291 merupakan golongan yang akan terus menerus membuat pembaharuan atau inovasi dalam kegiatan ekonomi. Inovasi tersebut meliputi memperkenalkan barang-barang baru, mempertinggi efisiensi dalam memproduksi suatu barang, memperluas pasar suatu barang ke pasaran yang baru, mengembangkan sumber bahan mentah yang baru, dan mengadakan perubahan dalam organisasi. Peranan wirausahawan sangat dibutuhkan oleh suatu negara karena ikut pula menentukan keberhasilan pembangunan nasional.

Adapun peranan wirausahawan didalam suatu negara adalah meningkatkan kegiatan ekonomi suatu negara, memajukan ekonomi bangsa dan negara, meningkatkan taraf hidup masyarakat, ikut mengurangi atau mengatasi pengangguran, ikut mengatasi ketegangan sosial, meningkatkan perdagangan domestik dalam negeri maupun perdagangan internasional, ikut meningkatkan devisa negara, meningkatkan pengelolaan sumber daya alam, sumber daya manusia, dan sumber daya modal (Cahyani, 2012).

Dalam hal ini, tidak dipungkiri bahwa kehadiran dan peranan wirausaha akan memberikan pengaruh terhadap kemajuan perekonomian dan perbaikan pada keadaan ekonomi di Indonesia, dapat menciptakan lapangan kerja, meningkatkan kualitas hidup masyarakat, meningkatkan pemerataan pendapatan, memanfaatkan dan memobilisasi sumberdaya untuk meningkatkan produktivitas nasional, serta meningkatkan kesejahteraan pemerintahan. Dengan demikian, meningkatnya perkembangan kewirausahaan dapat meningkatkan perekonomian di Indonesia.

Dalam hubungannya dengan kewirausahaan, hal ini tidak dapat lepas dari individu yang terlibat di dalamnya. Individu yang bergelut dalam kewirausahaan tersebut biasa disebut dengan wirausaha.

wirausaha adalah orang yang mampu mendobrak system ekonomi yang ada dengan memperkenalkan barang dan jasa yang baru, dengan menciptakan bentuk organisasi yang baru atau mengolah bahan baku.

Meredith (1996) mengemukakan bahwa penumbuhan minat wirausaha tidak dapat dilakukan serta merta tanpa adanya pendidikan dan pelatihan yang dapat menggerakkan jiwa kewirausahaan seseorang. Apabila seseorang yang mempunyai pendidikan rendah, maka dia tidak mempunyai keberanian mengambil risiko. Hal ini dapat menghambat perkembangan aktualisasi dirinya.

Pengetahuan kewirausahaan mendukung nilai-nilai wirausaha terutama bagi mahasiswa, sehingga diharapkan menumbuhkan jiwa usaha untuk berwirausaha. Sikap mandiri, motivasi dan pengetahuan kewirausahaan sangat dibutuhkan bagi mahasiswa yang berwirausaha agar mampu mengidentifikasi peluang usaha, kemudian mendayagunakan peluang usaha untuk menciptakan peluang kerja baru. Minat mahasiswa dan pengetahuan mereka tentang kewirausahaan diharapkan akan membentuk kecenderungan mereka untuk membuka usaha baru di masa mendatang. Soemanto (2002) mengatakan bahwa satu-satunya perjuangan atau cara untuk mewujudkan manusia yang mempunyai moral, sikap, dan keterampilan wirausaha adalah dengan pendidikan. Pendidikan membuat wawasan individu menjadi lebih percaya diri, bisa memilih, dan mengambil keputusan yang tepat, meningkatkan kreativitas dan inovasi,  adalah orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk

mengadakan produk baru, permodalan operasinya memasarkannya.

Dalam rangka mendorong tumbuhnya jiwa kewirausahaan bagi para mahasiswa dan menciptakan lulusan mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis UKSW yang mampu menjadi pencipta lapangan kerja, maka perlu diadakan pembinaan bagi mahasiswa agar mampu melaksanakan wirausaha. Mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis UKSW yang berkonsentrasi kewirausahaan diarahkan untuk mengikuti berbagai program dalam rangka menumbuhkan aktivitas wirausaha dalam lingkungan mahasiswa, seperti kuliah kewirausahaan, magang kewirausahaan, simulasi bisnis, bisnis plan yang akan menjadi sumber inspirasi bagi mahasiswa kelak lulus nanti. Berikut adalah jumlah data mahasiswa ekonomika dan bisnis UKSW jurusan manajemen dari tahun 2010 sampai tahun 2013 dan yang mengambil konsentrasi kewirausahaan:

Tabel 1. Jumlah Mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomika Dan Bisnis UKSW Angkatan 2010 Sampai Angkatan 2013 Yang Mengambil Jurusan Kewirausahaan.

   Angkatan

  2010

  2011

  2012

  2013

Konsentrasi Kewirausahaan

11

10

7

5 33

Dalam latar belakang penelitian ini peneliti melakukan survei lapangan, dengan cara menyebarkan kuestioner 30 responden kepada mahasiswa ekonomika dan bisnis UKSW dan mewawancarai 4 mahasiswa ekonomika dan bisnis UKSW yang sudah berwirausaha yang membahas mengenai minat untuk berwirausaha.

Berikut adalah hasil dari mewawancarai 4 mahasiswa Ekonomika dan Bisnis UKSW yang sudah berwirausaha : Yeremia Christianty adalah mahasiswa ekonomika dan bisnis UKSW jurusan manajemen kewirausahaan angkatan 2012, jenis usaha yang ditekuni adalah dalam bidang kuliner (takoyaki), pendapatan perbulan Rp.1.000.000-Rp.2.000.000 awal mula yeremia merintis usahanya adalah pada saat kelas simulasi bisnis, pada saat simulasi bisnis yeremia membuat usaha fashion yaitu membikin tas cewek dari kain perca atau kain

Total Mahasiswa Manajemen

114 149 166

191

               Total Mahasiswa

Sumber : Sekretariat Fakultas Ekonomika dan Bisnis UKSW, 24 Maret 2016.

Tetapi dalam usaha tersebut yeremia sulit menembus pasar di kalangan mahasiswa UKSW dan Yeremia memulai, berpindah profesi ke kuliner yaitu menerima pesanan makanan ringan yang bernama takoyaki, awal pemikiran yeremia kenapa pindah profesi ke kuliner adalah banyaknya mahasiswa yang sering melakukan usaha dana. Motivasi yeremia dalam melakukan usahanya, yeremia tidak ingin selalu membebani orang tuanya, dan lebih puas bisa membiayai diri sendiri dengan uang sendiri. Permasalahan yang sering terjadi dalam usaha yeremia adalah tidak menentunya pemesanan. ‘Wawancara tanggal, 7 oktober 2015’.

Samuel Budi adalah mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis UKSW jurusan kewirausahaan angkatan 2011, usaha yang ditekuni dalam bidang jasa (pulsa all operator, pulsa listrik), pendapatan Rp.1.000.000-Rp.1.500.000. Bisnis jasa yang di tekuni budi sudah berjalan 4 tahun lebih, usaha budi dimulai sejak awal budi masuk kuliah di UKSW, motivasi budi untuk berwirausaha adalah budi ingin melatih jiwa kewirausahannya dari sekecil mungkin, agar tau susah payahnya seorang wirausaha itu seperti apa, dalam usaha yang di tekuni budi permasalahan yang sering terjadi adalah sering terlambatnya konsumen membayar piutang kepada budi. ‘Wawancara tanggal, 9 oktober 2015’. Reynaldi Aurdey adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis UKSW jurusan manajemen kewirausahaan angkatan 2011, jenis usaha yang di tekuni kuliner (stickkochi), pendapatan perbulan kurang lebih Rp.1.200.000. Usaha yang di lakukan reynaldi ini sudah berjalan dua semester di gedung simulasi bisnis, pada awalnya reynaldi berwirausaha dalam bidang ternak, sebelum terjun didalam kuliner reynaldi pernah menjalankan bisnis ternak cacing untuk makanan ikan, tetapi didalam bisnis ternak cacing reynaldi mengalami kegagalan, dikarenakan cuaca yang semakin tidak bisa di ajak berkompromi, motivasi Reynaldi untuk terus bertahan dalam berwirausaha adalah keinginannya untuk menjadi pengusaha yang sukses dimasa mendatang, masalah yang sering di hadapi dalam usaha yang di jalani sekarang adalah waktu, reynaldi masih kuliah di kampus dan juga harus membuka warung di gedung simulasi bisnis. ‘Wawancara tanggal, 12 oktober 2015’.

Ade Setiawan adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis UKSW jurusan manajemen pemasaran angkatan 2011, jenis usaha menjual perlengkapan kebutuhan ulangtahun, pendapatan perbulan Rp.1.000.000-Rp.2.000.000. Usaha yang ditekuni ade sudah berjalan satu tahun, ade melakukan usaha ini dulu awalnya karena keadaan perekonomian keluarganya yang kurang dan ade juga harus membantu pacarnya dalam biaya kuliah pacarnya, permasalahan yang sering di hadapi dalam usaha yang ade tekuni adalah mengatur antara memasarkan produknya dari kota ke kota yang lain dengan kuliahnya pada saat ini. ‘Wawancara tanggal, 13 oktober 2015’.

Hasil dari survei peneliti kepada 4 mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis UKSW yang sudah berwirausaha, dapat disimpulkan bahwa sikap mandiri, motivasi, pengetahuan kewirausahaan mempengaruhi minat mereka untuk berwirausaha, dan hasil survei yang sudah di lakukan dengan menyebarkan kuestioner kepada mahasiswa fakultas ekonomika dan bisnis UKSW sebanyak 30 responden mengenai minat berwirauasaha, menghasilkan ada sebanyak 30% yang tidak berminat melakukan kewirausahaan dengan alasan butuh modal banyak, beresiko tinggi, dan tidak mengerti tentang dunia berwirausaha. Sebanyak 70% yang memiliki minat dalam berwirausaha, alasan mereka memiliki minat untuk berwirausaha adalah ingin berkreasi sesuai keahlian dan menciptakan sesuatu yang baru, menyalurkan hobi serta menambah penghasilan, tidak ingin terikat orang lain, meningkatkan usaha orang tua, menjamin masa depan agar lebih menjanjikan, ingin memperoleh penghasilan semaksimal mungkin, ingin memberikan lapangan kerja bagi masyarakat, bisa mengontrol waktu sendiri, ingin memperbaiki ekonomi orang tua.

Berdasarkan survei lapangan dengan cara menyebarkan kuestioner 30 responden kepada mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis UKSW dan mewawancarai 4 mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis UKSW yang sudah berwirausaha dapat diketahui bahwa banyak faktor-faktor yang mempengaruhi mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis UKSW dalam minat mereka untuk berwirausaha dari mulai sikap mandiri, motivasi, maupun pengetahuan mahasiswa akan ilmu kewirausahaan.

Hendrawan, Sirine

 

Dari berbagai jurnal, banyak faktor yang mempengaruhi minat berwirausaha dari motivasi, sikap, prestasi, kecerdasan emosi, pengetahuan, karakter, self efficacy, tenaga kerja, skill, lahan, jiwa kewirausahaan. Dalam penelitian Rosmiati, Junias, Munawar (2015) menyatakan bahwa variabel motivasi tidak berpengaruh terhadap minat berwirausaha, namun menurut penelitian Winarsih (2014) menyatakan bahwa motivasi berpengaruh positif terhadap minat berwirausaha, Cardinawati (2013), Utami (2014), Limbong (2010) juga mendukung penelitian yang menyatakan bahwa motivasi berpengaruh positif terhadap minat berwirausaha.

Limbong (2010) menambahkan bahwa yang mempengaruhi minat berwirausaha selain motivasi adalah pengetahuan kewirausahaan dan sikap mandiri. Penelitian limbong (2010) didukung oleh penelitian Mustofa (2014), Kusuma (2004), Sadino (2009), Lestari dan Wijaya (2007) mendukung variabel yang ditambahkan limbong (2010) bahwa pengetahuan kewirausahaan perpengaruh positif terhadap minat berwirausaha minat berwirausaha, namun penelitian Rosmiati, Junias, Munawar (2015) tidak sependapat dengan variabel yang ditambahkan oleh Limbong, Munawar (2015) mengkemukakan bahwa sikap mandiri tidak berpengaruh terhadap minat berwirausaha.

Dari perbedaan hasil penelitian sebelumnya, maka peneliti akan menguji ulang bagaimana pengaruh motivasi, sikap mandiri dan pengetahuan kewirausahaan terhadap minat berwirausaha. Apalagi adanya fenomena bahwa semakin berkurangnya minat mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana untuk mengambil konsentrasi kewirausahaan, dapat dilihat mulai dari tahun 2010 sebanyak 11 mahasiswa, tahun 2011 turun menjadi 9 mahasiswa, tahun 2012 turun menjadi 7 mahasiswa dan tahun 2013 turun menjadi 5 mahasiswa. Sedangkan Fakultas Ekonomi di Universitas Kristen Satya Wacana merupakan fakultas yang seharusnya menghasilkan wirausahawan dan bukan hanya menghasilkan seorang pegawai, dapat dilihat dari faktor nama yang dimiliki yaitu Fakultas Ekonomi di Universitas Kristen Satya Wacana yang ada unsur bisnis yaitu Fakultas Ekonomika dan Bisnis, selain itu penulis juga sudah melakukan pre test yang sebagian besar menyatakan bahwa faktor- faktor yang mempengaruhi minat berwirausaha adalah sikap mandiri, motivasi, pengetahuan kewirausahaan.

Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul: Pengaruh Sikap Mandiri, Motivasi, Pengetahuan Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha (Studi Kasus pada Mahasiswa FEB UKSW Konsentrasi Kewirausahaan).

 

Persoalan Penelitian

1. Seperti apa pengaruh sikap mandiri terhadap minat berwirausaha mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis UKSW Konsentrasi Kewirausahaan?

2. Seperti apa pengaruh motivasi terhadap minat berwirausaha mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis UKSW Konsentrasi Kewirausahaan?

3. Seperti apa pengaruh Pengetahuan kewirausahaan terhadap minat berwirausaha mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis UKSW Konsentrasi Kewirausahaan?

 

Tujuan Penelitian

1. Untuk menguji seperti apa pengaruh sikap mandiri terhadap minat berwirausaha mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis UKSW Konsentrasi Kewirausahaan?

2. Untuk menguji seperti apa pengaruh motivasi terhadap minat berwirausaha mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis UKSW Konsentrasi Kewirausahaan?

3. Untuk menguji seperti apa pengaruh Pengetahuan kewirausahaan terhadap minat berwirausaha mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis UKSW Konsentrasi Kewirausahaan?

Kesehatan (Pellino 1997) serta sumber daya manusia (Weithoff 2004).

Ada tiga konsep yang terdapat dalam TPB, di antaranya; sikap terhadap perilaku (attitude towards the behaviour), norma subjektif (subjective norm) dan kontrol perilaku yang dirasakan (perceived behavioural control). Pertama, sikap terhadap perilaku mengacu pada tingkat dimana seseorang membentuk evaluasi positif atau negatif terhadap perilaku. Sementara itu norma subjektif mengacu pada tekanan sosial yang dirasakan untuk melakukan atau tidak melakukan perilaku tersebut. Untuk kontrol perilaku yang dirasakan mengacu pada persepsi orang tentang kemampuan mereka dalam melakukan perilaku tertentu. Ini mengisaratkan niat seseorang untuk melakukan tindakan tertentu diprediksi oleh persepsi kemudahan atau kesulitan melakukan perilaku tersebut dan diasumsikan mencerminkan pengalaman masalalu serta hambatan yang dapat diantisipasi.

Dalam konteks kewirausahaan, kewirausahaan adalah perilaku yang terencana (krueger, 2000). Studi mengenai minat kewirausahaan sering menggunakan model TPB untuk menjelaskan hubungan antara pengaruh faktor – faktor personal dengan minat kewirausahaan. Teori ini dianggap sebagai model yang lebih baik dan lebih kompleks dalam menjelaskan dan memprediksi minat kewirausahaan atau memulai bisnis (Raguz dan Matic, 2011).

Penelitian ini erat kaitannya dengan tiga konsep yang terdapat dalam TPB. Konsep sikap terhadap perilaku tercermin melalui variabel sikap mandiri, konsep norma subjektif tercermin melalui variabel motivasi dan variabel pengetahuan kewirausahaan, sedangkan kontrol perilaku tercermin melalui variabel minat berwirausaha.

 

Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini diharapkan bisa memberikan sebuah manfaat bagi peneliti maupun Mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis UKSW.

1. Bagi Peneliti

Bagi peneliti dapat menambah wawasan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi dalam minat berwirausaha mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis UKSW.

2. Mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis UKSW

Bagi Mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis UKSW bisa mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi Mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis UKSW dalam minat untuk berwirausaha sehingga Mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis UKSW bisa melakukan sebuah tindakan supaya bisa mendorong dirinya sendiri dalam minat untuk berwirausaha.

 

 

LANDASAN TEORI

Theory of Planned Behavior

Theory of Planned Behavior (TPB) yang diperkenalkan oleh Ajzen pada tahun 1991, merupakan pengembangan dari Theory of Reasoned Action yang dirumuskan oleh Ajzen dan Fishbein 1980; Fishbein dan Ajzen 1975). Secara umum teori tersebut menjelaskan mengapa seseorang melakukan tindakan tertentu. TPB telah digunakan dalam beberapa bidang seperti penelitian di bidang ekonomi (Cook, Kerr dan Moore 2002), penelitian yang berhubungan dengan

Hendrawan, Sirine

 

Minat Berwirausaha

Minat berwirausaha menurut Subandono (2007) adalah kecenderungan hati dalam diri subjek untuk tertarik menciptakan suatu usaha yang kemudian mengorganisir, mengatur, menanggung risiko dan mengembangkan usaha yang diciptakannya tersebut. Suryawan (2006) mendefinisikan minat berwirausaha adalah keinginan, ketertarikan, serta kesediaan untuk bekerja keras atau berkemauan keras untuk berdikari atau berusaha memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa merasa takut dengan resiko yang akan terjadi serta senantiasa belajar dari kegagalan yang dialami. Cahyaning (2014) juag berpendapat minat berwirausaha adalah keinginan dalam diri individu yang berjiwa berani menciptakan usaha agar meraih sukses untuk kehidupan yang lebih baik. Paulina (2011) Intensi berwirausaha yaitu keinginan individu melakukan tindakan wirausaha dengan menciptakan produk baru melalui peluang bisnis dan pengambilan risiko.

Berdasarkan definisi di atas, maka yang dimaksud dengan minat wirausaha adalah kemampuan untuk mendorong diri sendiri dan berbuat sesuatu untuk memenuhi kebutuhan hidup serta pemecahan permasalahan hidup, memajukan usaha atau menciptakan usaha baru dengan perasaan senang karena membawa manfaat bagi dirinya untuk berusaha memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa merasa takut akan resiko yang akan dihadapi, senantiasa belajar dari kegagalan yang dialami, serta mengembangkan usaha yang diciptakannya.

Indikator minta berwirausaha menurut Menurut Purnomo (2005);

1.      kemauan keras untuk mencapai tujuan dan kebutuhan hidup,

2.      keyakinan kuat atas kekuatan sendiri,

3.      sikap jujur dan tanggung jawab,

4.      ketahanan fisik, mental, ketekunan, keuletan, bekerja dan berusaha,

5.      pemikiran yang kreatif dan konstruktif,

6.      berorientasi ke masa depan, dan berani mengambil resiko.

 

Sikap Mandiri

Widayatun (2009) menjelaskan Sikap adalah keadaan mental dan saraf dari  kesiapan yang diatur melalui pengalaman yang memberikan pengaruh dinamik atau  terarah terhadap respon individu pada semua objek dan situasi yang berkaitan dengannya.

Saifudin (2005) juga berpendapat bahwa Sikap adalah suatu bentuk evaluasi atau reaksi terhadap suatu obyek, memihak atau tidak memihak yang merupakan keteraturan tertentu dalam hal perasaan, pemikiran dan tindakan seseorang terhadap suatu aspek di lingkungan sekitarnya. Slameto (2003) mengemukakan bahwa sikap merupakan sesuatu yang dipelajari dan bagaimana individu bereaksi terhadap situasi serta  menentukan apa yang dicari individu dalam  kehidupan. Dari definisi sikap maka dapat diketahui sikap adalah respon atau reaksi seseorang terhadap sesuatu yang terjadi disekitar lingkungan kehidupannya.

            Paulina (2011) mandiri adalah suasana  dimana seseorang mau dan mampu mewujudkan kehendakdirinya yang terlihat dalam perbuatan nyata guna menghasilkan sesuatu (barang/jasa) demi pemenuhan kebutuhan hidupnya dan sesamanya. Dari definisi mandiri maka dapat diketahui mandiri adalah kemampuan yang ditunjukkan seseorang untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. Berdasarkan definisi sikap dan definisi mandiri dapat disimpulkan sikap mandiri adalah sebuah tindakan atau reaksi seseorang yang di lakukan terhadap situasi tertentu dan bisa menentukan apa yang dicari dalam kehidupannya. Pernyataan ini diperkuat oleh pernyataan Paulina, Irene dan Wardoyo (2012) Sikap mandiri adalah keinginan dan perilaku seorang yang tidak  mudah tergantung pada orang lain untuk mengerjakan tugas dan tanggungjawabnya.

Indikator sikap mandiri menurut Paulina, Irene dan Wardoyo (2012);

1.      Pengambilan inisiatif,

2.      Mengatasi rintangan lingkungan,

3.      Memperbaiki kepribadian,

4.      Kepuasan kerja,

5.      Mandiri dalam mengerjakan tugas.

 

Motivasi

Motivasi merupakan faktor yang sangat berpengaruh pada diri seseorang untuk menentukan apa yang menjadi keinginan dan usahanya untuk mewujudkan keinginannya tersebut. Menurut Uno (2008), Motivasi adalah dorongan dasar yang menggerakkan seseorang bertingkah laku. Rusdiana (2004) Motivasi dapat dipahami sebagai keadaan dalam diri individu yang menyebabkan mereka berperilaku dengan cara yang menjamin tercapainya suatu tujuan. Sarosa (2005) juga berpendapat bahwa motivasi adalah suatu dorongan dari dalam diri seseorang yang mendorong orang tersebut untuk melakukan sesuatu, termasuk menjadi young entrepreneur. Machfoedz (2004) mengemukakan bahwa motivasi adalah dorongan dan arahan perilaku. Berdasarkan dari definisi motivasi maka dapat disimpulkan motivasi adalah sebuah dorongan dari dalam diri seseorang yang mendorong orang tersebut untuk melakukan sesuatu untuk mencapai sebuah tujuan.

Indikator motivasi menurut Rusdiana (2004);

1) Motivasi material,

2) Motivasi rasional-intelektual,

3) Motivasi emosional-sosial.

 

Pengetahuan Kewirausahaan

Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Sedangkan menurut Djaali (2007) pengetahuan merupakan salah satu faktor kognitif yang merupakan kemampuan menghafal, mengingat sesuatu atau melakukan pengulangan suatu informasi yang sudah diresapi atau ditangkap. Namun menurut Anas (2009) pengetahuan adalah kemampuan seseorang untuk mengingat kembali kejadian-kejadian yang sudah pernah dialami, tanpa mengharapkan kemampuan untuk menggunakannya. Dari beberapa definisi pengetahuan dapat disimpulkan bahwa pengetahuan adalah kemampuan yang dimiliki manusia untuk menangkap, mengingat, mengulang, menghasilkan informasi sehingga otak akan bekerja, dan menyimpan informasi tersebut di dalam memori.

Rusdiana (2014) mengemukakan bahwa kewirausahaan merupakan kemauan dan kemampuan seseorang dalam menghadapi berbagai resiko dengan mengambil inisiatif untuk menciptakan dan melakukan hal-hal baru melalui pemanfaatan kombinasi berbagai sumber daya dengan tujuan untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada seluruh pemangku kepentingan dan memperoleh keuntungan sebagai konsenkuensinya. Kasmir (2011) menyimpulkan bahwa kewirausahaan merupakan suatu kemampuan dalam hal meciptakan kegiatan usaha. Soetadi (2010) juga berpendapat bahwa kewirausahaan merupakan sikap mental dan sifat jiwa yang selalu aktif dalam berusaha untuk memajukan karya baktinya dalam rangka upaya meningkatkan pendapatan di dalam kegiatan usahanya. Selain itu, Soetadi (2010) juga menambahkan bahwa kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses.

Dari beberapa definisi tentang kewirausahaan bisa disimpulkan bahwa

 Menurut Soekidjo (2002), pengetahuan  ialah merupakan hasil dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia yaitu : indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa kewirausahaan merupakan salah satu usaha kreatif yang dibangun berdasarkan inovasi untuk menciptakan peluang dan dimanfaatkan dengan baik sehingga akan memperoleh keuntungan lebih besar dan hasilnya berguna bagi orang lain.

 

1) Mengambil resiko usaha,

Sikap Mandiri

Motivasi

Pengetahuan Kewirausahaan

Dari uraian

Penelitian ini antara lain mendapatkan gambaran minat berwirausaha mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis UKSW Konsentrasi Kewirausahaan. Caranya adalah

Minat Bewirausaha

2) Menganalisis peluang usaha,

3) Merumuskan solusi masalah.

Kerangka Berpikir

            Muhidin (2011) mengemukakan kerangka berpikir adalah narasi atau pernyataan tentang kerangka konsep pemecahan masalah yang telah diidentifikasi atau dirumuskan. Kerangka berpikir atau kerangka pemikiran dalam sebuah penelitian kuantitatif, sangat menentukan kejelasan dan validitas proses penelitian secara keseluruhan. Melalui uraian dalam kerangka berpikir, peneliti dapat menjelaskan secara komprehensif variabel-variabel apa saja yang diteliti dan dari teori apa variabel-variabel itu diturunkan, serta mengapa variabel-variabel itu saja yang diteliti. Uraian dalam kerangka berpikir harus mampu menjelaskan dan menegaskan secara komprehensif asal-usul variabel yang diteliti, sehingga variabel- variabel yang tercatum di dalam rumusan masalah dan identifikasi masalah semakin jelas asal-usulnya. Berdasarkan dari definisi pengetahuan dan definisi kewirausahaan maka dapat di pahami pengetahuan kewirausahaan adalah Intelektual yang diperoleh dan dimiliki seorang individu melalui pendidikan kewirausahaan yang nantinya bisa membantu seorang individu melakukan inovasi dan terjun dalam bidang wirausaha. Pernyataan ini diperkuat oleh pernyataan

Mustofa (2014) bahwa Pengetahuan kewirausahaan adalah kemampuan seseorang untuk menghasilkan sesuatu yang baru melalui berpikir kreatif dan bertindak inovatif, sehingga dapat menciptakan ide-ide atau peluang dan dapat dimanfaatkan dengan baik.

 

Hipotesis Penelitian

Kusuma (2004) berpendapat bahwa individu yang mempunyai sikap mandiri mempengaruhi minat individu dalam berwirausaha, karena akan lebih berani memutuskan hal - hal yang berkenan dengan dirinya, bebas dari pengaruh orang lain, mampu berinisiatif dan mengembangkan kreatifitas serta merangsangnya untuk berprestasi secara baik. Limbong (2010) berpendapat bahwa sikap mandiri mempunyai pengaruh positif terhadap minat berwirausaha. tetapi Rosmiati, Junias, Munawar (2015) menyatakan bahwa sikap mandiri tidak berpengaruh terhadap minat berwirausaha mahasiswa. Dengan perbedaan pendapat antara Kusuma (2004), Limbong (2010) dengan Rosmiati, Junias, Munawar (2015), maka dapat dikatakan sikap mandiri berpengaruh terhadap minat berwirausaha seorang individu.

 

H1 : Variabel sikap mandiri berpengaruh terhadap minat berwirausaha mahasiswa.

Usman dan Setiawati (2001) berpendapat bahwa Motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan atau keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah lakunya untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan. Utami (2007) dan Cardinawati (2010) menyatakan bahwa motivasi adalah salah satu aspek yang mempengaruhi minat berwirausaha mahasiswa. Tampubolon (2010) juga mengemukakan bahwa motivasi juga berfungsi untuk mempengaruhi minat berwirausaha. tetapi Rosmiati, Junias, Munawar (2015) menyatakan bahwa motivasi tidak berpengaruh terhadap minat berwirausaha mahasiswa. Dengan perbedaan pendapat antara Usman dan Setiawati (2001), Utami (2007), Cardinawati (2010) dan tampubolon (2010) dengan Rosmiati, Junias, Munawar (2015), maka dapat dikatakan motivasi berpengaruh terhadap minat berwirausaha seorang individu.

 

H2 : Variabel motivasi berpengaruh terhadap minat berwirausaha mahasiswa.

Winarsih (2014) Belajar kewirausahaan menekankan pembentukan cara berpikir seseorang. Sebuah pengetahuan yang di punyai oleh seseorang menurut penulis sangat mempengaruhi cara pandang seseorang tersebut, semakin seseorang mempunyai pengetahuan tentang kewirausahaan yang luas pasti mereka tidak takut untuk mengambil sebuah resiko untuk menjalankan sebuah kewirausahaan. Limbong (2010) dan Mustofa (2014) juga berpendapat bahwa pengetahuan kewirausahaan berpengaruh positif terhadap minat berwirausaha. Lestari dan Wijaya (2007) juga menyimpulkan bahwa pendidikan kewirausahaan berpengaruh positif terhadap minat berwirausaha pada mahasiswa. Dengan pengetahuan kewirausahaan yang diperoleh seseorang dari proses pembelajaran melalui materi-materi pembelajaran maupun dari sumber lainnya diharapkan dapat memberikan gambaran dan bekal mengenai kewirausahaan yang nantinya dapat dijadikan bahan pertimbangan seseorang untuk menentukan masa depan dan diharapkan dapat mendorong seseorang untuk minat berwirausaha. Dengan melihat pernyataan yang dikemukakan oleh, Winarsih (2014), Limbong (2010), Mustofa (2014), dan Lestari dan Wijaya (2007) dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh antara pengetahuan kewirausahaan terhadap minat berwirausaha.

 

H3 : Variabel pengetahuan kewirausahaan berpengaruh terhadap minat berwirausaha mahasiswa.

 

METODE PENELITIAN

 Populasi dan Sampel Penelitian

Menurut Arikunto (2004) Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Fakultas Ekonomika dan Bisnis UKSW dan populasi penelitian ini adalah mahasiswa jurusan menejemen yang mengambil konsentrasi kewirausahaan dari mulai angkatan 2010 sampai angkatan 2013. Hal ini didasarkan pada pertimbangan bahwa mahasiswa dari mulai angkatan 2010 sampai angkatan 2013 sudah mengambil jurusan konsentrasi kewirausahaan.

Pengambilan responden dalam penelitian ini menggunakan teknik sensus. Arikunto (2004) menyatakan sensus adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel, hal ini sering dilakukan jika jumlah populasi relatif kecil. Sampel penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis UKSW yang terpilih sebagai populasi

penelitian. Pengambilan sampel ini dilakukan berdasarkan kriteria tertentu yaitu mahasiswa Jurusan Menejemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis UKSW dimulai dari angkatan 2010 sampai angkatan 2013 yang telah mengambil konsentrasi kewirausahaan yang berjumlah 33 mahasiswa, dimana angkatan 2010 sebanyak 11 mahasiswa, angkatan 2011 sebanyak 10 mahasiswa, angkatan 2012 sebanyak 7 mahasiswa, angkatan 2013 sebanyak 5 mahasiswa.

Definisi Operasional Variabel

Berikut tabel yang menyajikan variabel, definisi operasional dan indikator empirik variabel Sikap Mandiri, Motivasi, Pengetahuan Kerwirausahaan.

Tabel 2. Definisi Operasional Variabel

Variabel Definisi Operasional Dimensi Indikator Empirik

       Sikap Mandiri

   Sebuah tindakan atau reaksi seseorang yang dilakukan terhadap situasi tertentu dan bisa menentukan apa yang dicari dalam kehidupannya. Widayatun (2009),Saifudin (2005) ,

Slameto (2003), Paulina (2011) , Paulina, Irene dan Wardoyo (2012).

   Dimensi sikap mandiri menurut Paulina, Irene dan Wardoyo (2012):

1. Pengambilan inisiatif

2. Mengatasi rintangan lingkungan

3. Memperbaiki kepribadian,

4. Kepuasan bekerja,

5. Mandiri dalam mengerjakan tugas.

1. Pandai dalam mengambil inisiatif dalam sebuah peluang usaha.

2. Mampu mengatasi rintangan atau permasalahan di dalam lingkungan usaha tanpa bantuan orang lain.

3. Mampu mendorong diri sendiri agar mempunyai kepribadian atau tingkah laku yang lebih baik ketika mengalami kegagalan dalam mencari peluang usaha.

4. Merasa puas mendapatkan hasil sendiri melalui wirausaha.

5. Mengerjakan dan menyelesaikan sendiri permasalahan yang ada dalam usaha.

 

   Motivasi

Sebuah dorongan dari dalam diri seseorang yang mendorong orang tersebut untuk melakukan sesuatu untuk mencapai sebuah tujuan.

Uno (2008), Rusdiana (2004), Sarosa (2005), Machfoedz (2004). Dimensi motivasi menurut Rusdiana (2004):

1. Motivasi material,

2. Motivasi rasional-intelektual,

3. Motivasi emosional-sosial.

4. Motivasi seseorang untuk mencapai kekayaan melalui berwirausaha.

5. Motivasi seseorang karena kepandaiannya untuk mengenali peluang usaha yang ada.

6. Motivasi seseorang karena mampu menciptakan nilai tambah pada suatu produk.

  

Pengetahuan Kewirausahaan

Intelektual yang diperoleh dan dimiliki seorang individu yang nantinya bisa membantu seorang individu melakukan inovasi dan terjun dalam bidang wirausaha.

Mustofa (2014), Soekidjo (2002),Djaali (2007), Anas (2009), Rusdiana (2014), Kasmir (2011), Soetadi (2010).

Dimensi pengetahuan kewirausahaan menurut Mustofa (2014):

1. Mengambil resiko usaha,

2. Menganalisis peluang usaha,

3. Merumuskan solusi masalah.

4. Berani mengambil resiko dalam melakukan usaha.

5. Bisa menganalisis peluang usaha yang terjadi saat ini.

6. Bisa mengambil jalan keluar ketika menghadapi permasalahan ketika menjalankan usaha.

 

 Minat Berwirausaha

Kemampuan untuk mendorong diri sendiri dan berbuat sesuatu untuk memenuhi kebutuhan hidup serta pemecahan permasalahan hidup, memajukan usaha atau menciptakan usaha baru dengan perasaan senang karena membawa manfaat bagi dirinya untuk berusaha memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa merasa takut akan resiko yang akan dihadapi, senantiasa belajar dari kegagalan yang dialami, serta mengembangkan usaha yang diciptakannya. Subandono (2007), Suryawan (2006), Paulina (2011), Cahyaning (2014).

   Dimensi minat berwirausaha menurut Purnomo (2005) :

1. Kemauan keras untuk mencapai tujuan dan kebutuhan hidup,

2. Keyakinan kuat

atas kekuatan sendiri,

3. Sikap jujur dan tanggung jawab,

4. Ketahanan fisik, mental, ketekunan, keuletan, bekerja dan berusaha,

5. Pemikiran yang kreatif dan konstruktif,

6. Berorientasi ke masa depan, dan berani mengambil resiko.

7. Kemauan keras berwirausaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

8. Mempunyai keyakinan diri bahwa mampu untuk berwirausaha.

9. Sikap jujur dan tanggung jawab dalam berwirausaha.

10. Ketahanan fisik, mental, ketekunan, keuletan, bekerja dan berusaha dalam memulai usaha yang baru.

11. Pemikiran yang kreatif dan konstruktif untuk menemukan prodak baru.

12. Berorientasi ke masa depan, dan berani mengambil resiko dalam berwirausaha.

 

 Teknik Pengumpulan Data

Data yang akan dikumpulkan berupa data primer yang diperoleh dari jawaban responden terhadap kuesioner yang disebarkan. Dalam pengumpulan data, penulis menggunakan penelitian lapangan dengan cara terjun langsung ke lokasi Fakultas Ekonomika dan Bisnis UKSW, adapun penelitian tersebut menggunakan metode membagikan kuesioner atau angket dan wawancara. Kuesioner atau angket tersebut di disebarkan kepada Mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis yang sudah menjadi sampel penelitian yaitu mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis UKSW Jurusan Manajemen Konsentrasi Kewirausahaan. Wawancara didalam penelitian ini di tujukan kepada mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis UKSW yang sudah mempunyai usaha yang digunakan untuk pretest dan pendekatan dalam pembahasan.

Teknik Analisis Data

Dalam hal ini penulis akan menguji dengan menggunakan uji interaksi, Ghozali (2001) menjelaskan uji interaksi atau sering disebut X2 dengan moderated regression anlaysis X3 merupakan aplikasi khusus regresi berganda e linear, dimana dalam persamaan regresinya error mengandung unsur interaksi (perkalian dua atau lebih variabel independen) dengan rumus persamaan sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3+e Keterangan:

= Motivasi

= Pengetahuan kewirausahaan = Residual atau prediction

Y a

b1,2,3 setiap variabel X1

= Minat berwirausaha

= Konstanta

= Koefisien regresi untuk bebas

= Sikap mandiri

 

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Profil Responden

 Populasi yang digunakan sama dengan sampel penelitian yaitu mahasiswa FEB UKSW konsentrasi Kewirausahan dari mulai angkatan 2010 sampai 2013. Tabel di bawah ini merupakan profil responden dari sampel penelitian.

     Keterangan

Tabel 3. Profil Responden Profil Responden

Total Presentase

Total Responden

     Jenis Kelamin Umur Angkatan

Berwirausaha Jenis usaha

Laki-laki 20 61% 33 Perempuan 13 39%

≤ 20 tahun 4 12% 33 21-30 tahun 29 88%

2010 11 33% 33 2011 10 30%

2012 7 21%

2013 5 15%

Pernah 28 85% 33 Tidak 5 15%

Dagang 19 58% 33 Manufaktur 2 6%

Jasa 7 21%

Tidak berwurausaha 5 15%

Diri Sendiri 11 33% 33 Keluarga 6 18%

UKSW 4 12%

Tidak 5 15%                                               

  Yang mempengaruhi minat berwirausaha Teman atau Lingkungan Pergaulan

   7

   21%

   

 

Berdasarkan Tabel 3, sampel yang digunakan adalah mahasiswa kewirausahaan mulai dari angkatan 2010 sampai angkatan 2013, total jumlah sampel yang digunakan sebanyak 33 mahasiswa, 20 mahasiswa berjenis kelamin laki-laki dan 12 mahasiswa berjenis kelamin perempuhan, 4 mahasiswa berumur kurang dari 20 tahun dan 29 mahasiswa berumur sekita 21 sampai 30 tahun, sebanyak 28 mahasiswa menyatakan bahwa mereka pernah berwirausaha dan 5 mahasiswa lainnya menyatakan belum pernah berwirausaha, dari 28 mahasiswa yang pernah berwirausaha sebanyak 58% berwirausaha di bidang dagang, 21% dibidang jasa, dan 6% dibidang manufaktur, faktor yang mempengaruhi ke 28 mahasiswa tersebut dalam berwirausaha yang paling utama adalah faktor dari diri sendiri yaitu sebesar 33%, dan yang kedua adalah faktor teman atau lingkungan pergaulan yaitu sebesar 21% disusul dengan faktor keluarga sebesar 18% dan faktor UKSW sebesar 12%.

 

Uji Validitas & Reliabilitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner, mengukur tingkat validitas dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu dengan melakukan korelasi, uji validitas, dan uji dengan analisis faktor (Ghozali, 2001). Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel, suatu kuesioner dikatakan reliabel jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu, pengukuran reliabilitas dilakukan dengan 2 cara yaitu dengan repeated measure (pengukuran ulang) dan one shot ( sekali saja) Ghozali(2001).

Tabel 4. Uji Validitas dan Reliabilitas 1 Variabel / Indikator Empirik Rata-

Sikap Mandiri rata

Saya pandai mengambil inisiatif dalam sebuah peluang 3.79 usaha.

Saya mampu mengatasi rintangan atau permasalahan di 3.55 dalam lingkungan usaha tanpa bantuan orang lain.

Saya merasa puas mendapatkan hasil sendiri melalui 4.55 berwirausaha.

Saya mampu mengerjakan dan menyelesaikan sendiri 3.55 permasalahan yang ada dalam usaha.

Motivasi Rata- rata

Saya berminat menjadi wirausahawan karena memiliki 4.09 keinginan untuk menjadi kaya.

Saya berminat menjadi wirausahawan karena mampu 3.94 menciptakan nilai tambah dalam suatu produk.

Pengetahuan Kewirausahaan Rata-rata

R hitung

0.643 0.713

0.230 0.675

R hitung 0.589

0.623

R hitung

Cronbach’s

Alpha

0.713

             Saya mampu mendorong diri sendiri agar mempunyai kepribadian atau tingkah laku yang lebih baik ketika mengalami kegagalan dalam mencari peluang usaha.

    4.06

   0.749

         Cronbach’s

Alpha

0.660

Cronbach’s

Alpha

      Saya berminat menjadi wirausahawan karena mempunyai kepandaian untuk mengenali peluang usaha yang ada.

    3.79

   0.762

    Saya memiliki keberanian mengambil resiko dalam 3.85 menggeluti usaha.

Saya bisa menganalisis peluang usaha. 3.82 Saya bisa menghadapi permasalahan dalam usaha yang 3.64 digeluti.

0.796 0.863

   0.831 0.806

       Rata- R hitung Minat Berwirausaha rata

Cronbach’s

Alpha

0.760

    Saya mempunyai kemauan keras berwirausaha untuk 4.06 memenuhi kebutuhan hidup.

Saya mempunyai keyakinan diri bahwa mampu untuk 4.24 berwirausaha.

Saya mempunyai sikap jujur dan tanggung jawab dalam 4.15 berwirausaha.

Saya mempunyai ketahanan fisik, mental, ketekunan 4.00 dalam memulai usaha yang baru.

Saya bekerja dan berusaha untuk memulai usaha yang 3.97 baru.

Saya mempunyai pemikiran yang kreatif untuk 3.64 menemukan produk baru.

Saya mempunyai pemikiran yang kontruktif untuk 3.42 menemukan produk baru.

Saya berorientasi ke masa depan dalam berwirausaha. 4.09 Saya berani mengambil resiko dalam berwirausaha. 4.03

Sumber: Data primer yang diolah, 2016

Dari Tabel 4, peneliti menggukur tingkat validitas dengan melakukan kolerasi antara skor butir pertanyaan dengan total skor variabel. Uji signifikansi dilakukan dengan membandingkan nilai r pada tabel r (Junaidi, 2010), dengan derajat bebas n-2 (33-2) dimana n adalah jumlah responden sehingga nilai yang digunakan dalam kasus ini adalah tabel r dengan derajat bebas 31 dan diperoleh nilai 0.3440. Jika r hitung lebih besar dari r tabel dan nilai r positif, maka pertanyaan tersebut dinyatakan valid (Ghozali, 2001:135).

R hitung pada tabel 4 menunjukan bahwa r hitung variabel sikap mandiri dengan pertanyaan ‘saya merasa puas mendapatkan hasil sendiri melalui berwirausaha’ sebesar 0.230 dan r hitung variabel minat berwirausaha dengan pertanyaan ‘saya mempunyai kemauan keras berwirausaha untuk memenuhi kebutuhan hidup’ sebesar

0.278

0.414

0.570

0.494

0.645

0.638

0.744

0.624 0.394

0.278 mengindikasikan bahwa variabel tersebut tidak valid karena nilai r hitung variabel tersebut dibawah nilai r tabel yaitu sebesar 0.3440, oleh karena itu variabel sikap mandiri dengan pertanyaan ‘saya merasa puas mendapatkan hasil sendiri melalui berwirausaha’ dan variabel minat berwirausaha dengan pertanyaan ‘saya mempunyai kemauan keras berwirausaha untuk memenuhi kebutuhan hidup’ di hapus dan dilakukan pengujian kembali.

Pengukuran reliabilitas penelitian ini dilakukan dengan cara one shot atau pengukuran sekali saja dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan. SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik cronbach alpha (a), suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai alpha > 0.60 (Ghozali, 2001:133), dan nilai dari alpha yang berada dalam tabel.3 menunjukkan lebih besar dari 0.60 yaitu alpha variabel sikap mandiri sebesar 0.713, alpha variabel motivasi sebesar 0.660, alpha variabel pengetahuan kewirausahaan sebesar 0,836, dan alpha variabel minat kewirausahaan sebesar 0.760, angka tersebut jauh di atas 0.60 jadi dapat disimpulkan bahwa reliabilitas dari variabel tersebut tinggi.

Tabel 5. Uji Validitas dan Reliabilitas 2 Variabel / Indikator Empirik Rata-

Sikap Mandiri

Saya pandai mengambil inisiatif dalam sebuah peluang usaha. 3.79 Saya mampu mengatasi rintangan atau permasalahan di dalam 3.55 lingkungan usaha tanpa bantuan orang lain.

Saya mampu mengerjakan dan menyelesaikan sendiri 3.55 permasalahan yang ada dalam usaha.

Motivasi

Saya berminat menjadi wirausahawan karena memiliki 4.09 keinginan untuk menjadi kaya.

Saya berminat menjadi wirausahawan karena mempunyai 3.79 kepandaian untuk mengenali peluang usaha yang ada.

Saya berminat menjadi wirausahawan karena mampu 3.94 menciptakan nilai tambah dalam suatu produk.

Pengetahuan Kewirausahaan

Saya memiliki keberanian mengambil resiko dalam 3.85 menggeluti usaha.

Saya bisa menganalisis peluang usaha. 3.82 Saya bisa menghadapi permasalahan dalam usaha yang 3.64 digeluti.

Minat Berwirausaha

Saya mempunyai keyakinan diri bahwa mampu untuk 4.24 berwirausaha.

Saya mempunyai sikap jujur dan tanggung jawab dalam 4.15 berwirausaha.

Saya mempunyai ketahanan fisik, mental, ketekunan dalam 4.00 memulai usaha yang baru.

Saya bekerja dan berusaha untuk memulai usaha yang baru. 3.97 Saya mempunyai pemikiran yang kreatif untuk menemukan 3.64 produk baru.

Saya mempunyai pemikiran yang kontruktif untuk 3.42 menemukan produk baru.

Saya berorientasi ke masa depan dalam berwirausaha. 4.09 Saya berani mengambil resiko dalam berwirausaha. 4.03

Sumber: Data primer yang diolah, 2016

R hitung

0.643 0.713

0.675

0.589 0.762 0.623

0.796

0.831 0.806

0.414

0.570

0.494

0.645 0.638

0.744

0.624 0.394

Cronbach

’s Alpha

0.799

             Saya mampu mendorong diri sendiri agar mempunyai kepribadian atau tingkah laku yang lebih baik ketika mengalami kegagalan dalam mencari peluang usaha.

    4.06

   0.749

          0.660

0.863

0.792

                                 

 

Tabel 5 tersebut adalah tabel uji validitas dan reliabilitas setelah menghapus r hitung variabel sikap mandiri dengan pertanyaan ‘saya merasa puas mendapatkan hasil sendiri melalui berwirausaha’ sebesar 0.230 dan r hitung variabel minat berwirausaha dengan pertanyaan ‘saya mempunyai kemauan keras berwirausaha untuk memenuhi kebutuhan hidup’ sebesar 0.278, setelah dihapus kedua pertanyaan tersebut dan di uji kembali dapat di simpulkan bahwa r hitung dari variabel sikap mandiri, variabel motivasi, variabel pengetahuan kewirausahaan dan r hitung variabel minat berwirausaha lebih besar dari r tabel, maka dapat disimpulkan semua pertanyaan pada tabel 4 dapat dikatakan valid.

Nilai dari alpha yang berada dalam tabel 4 menunjukkan lebih besar dari 0.60 yaitu alpha dari variabel sikap mandiri sebesar 0.799, alpha variabel motivasi sebesar 0.660, alpha variabel pengetahuan kewirausahaan sebesar 0,836, dan alpha variabel minat kewirausahaan sebesar 0.792, angka tersebut jauh di atas 0.60 jadi dapat disimpulkan bahwa reliabilitas dari variabel tersebut tinggi.

Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif mempunyai tujuan untuk memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari rata-rata, standar deviasi, variance, maksimum, minimum, kurtosis, dan skweness (kemencengan distribusi) dan data yang diolah bisa berupa data kualitatif atau kuantitatif (Ghozali, 2001).

Sikap Mandiri

Motivasi

Pengetahuan Kewirausahaan Minat Berwirausaha

Valid N (listwise)

Tabel 6. Statistik Deskriptif

N Minimum Maximum 33 2 4

33 3 5

33 2 5

33 2.90 5.00 33

Mean

Std. Deviation 3.76 .568

3.93 .526

3.76 .548 3.9303 .46870

Hendrawan, Sirine

     Berdasarkan statistik deskriptif pada Tabel 6, menunjukkan bahwa reponden (N) adalah 33, untuk variabel minat berwirausaha diketahui bahwa nilai rata rata nya lebih dari 3, yang berarti mahasiswa FEB UKSW konsentrasi kewirausahaan yang menjadi sampel mempunyai minat untuk melakukan wirausaha, untuk variabel sikap mandiri memililiki nilai rata-rata sebesar 3.76, variabel motivasi memiliki nilai rata-rata sebesar 3.93 dan variabel pengetahuan kewirausahaan mempunyai nilai rata-rata sebesar 3.76, yang berarti variabel sikap mandiri, motivasi, pengetahuan kewirausahaan memiliki pengaruh yang positif terhadap minat berwirausaha mahasiswa FEB UKSW konsentrasi kewirausahaan.

Pengujian Hipotesis

Pada Tabel 7 di bawah ini menampilkan hasil dari pengujian regresi linier berganda dari pengaruh variabel sikap mandiri, motivasi, pengetahuan kewierausahaan terhadapa minat berwirausah mahasiswa FEB UKSW konsentrasi kewirausahaan dari angkatan 2010 sampai angkatan 2013.

Sumber: Data primer yang diolah, 2016

Tabel 7. Ringkasan hasil uji Regresi Linier Berganda

Pengaruh Sikap Mandiri, Motivasi, Pengetahuan Kewirausahaan terhadap Minat Berwirausaha

 Variabel

Constan

Sikap Mandiri

Motivasi

Pengetahuan Kewirausahaan

F= 5.492 Std.Eror=639 Sumber: Data primer yang diolah, 2016

B

1.484 .105 .144 .395

Sig F= 0.004

Adjusted R= 0.296

Berdasarkan hasil output SPSS pada tabel 7 didapatkan koefisien determinasi (R2) atau adjusted R square 0.296, yang mengandung pengertian bahwa pengaruh variabel bebas (sikap mandiri, motivasi, pengetahuan kewirausahaan) terhadap variabel terikat (minat berwirausaha) adalah sebesar 29,6% sedangkan 70,4% dipengaruhi oleh variabel lain.

Persamaan regresi dari penelitian ini adalah Y = 1.484 + 0.105X1 + 0.144X2 + 0.395X3 + e. Sikap mandiri tidak berpengaruh terhadap minat berwirausaha karena tingkat signifikansi 0,473, lebih besar dari 0,05. Untuk variabel motivasi juga tidak berpengaruh terhadap minat berwirausaha karena nilai signifikansi 0,372, di atas 0,05. Yang berpengaruh positif signifikan terhadap minat berwirausaha adalah pengetahuan kewirausahaan dengan nilai signifikansi 0,007, di bawah 0,05. Hal ini berarti bahwa semakin baik pengetahuan kewirausahaan mahasiswa maka semakin tinggi minat berwirausaha mereka.

Pembahasan

Variabel sikap mandiri tidak mempengaruhi minat berwirausaha mahasiswa. Sikap mandiri tidak berpengaruh terhadap minat berwirausaha disebabkan sebagian besar mahasiswa belum memiliki inisitif dalam mengambil sebuah peluang usaha dan memiliki ketrampilan yang sedikit

untuk mengatasi permasalahan dalam lingkungan usaha. Kebanyakan mahasiswa masih ditopang keluarga dalam menjalankan usahanya dan belum merasa puas atas usaha yang dikembangkan.

Hasil dari wawancara kepada beberapa mahasiswa konsentrasi kewirausahaan adalah sebagai berikut: Prayuda Dewantara, Mahasiswa Konsentrasi Kewirausahaan FEB UKSW, Angkatan 2011 berpendapat bahwa: “Mahasiswa konsentrasi kewirausahaan sebagian besar tidak menyukai tantangan, mereka kurang berani mengambil resiko”.

Menurut Jurefa Rayson Dongoran, Mahasiswa Konsentrasi Kewirausahaan FEB UKSW, Angkatan 2011:

“Sikap mandiri tidak harus selalu dikaitkan dengan melakukan kegiatan bisnis atau usaha, contoh orang yang mandiri itu dalam hidupnya suka melakukan apa-apa sendiri seperti lebih suka tidak meminta bantuan dari orang lain, tetapi dalam hal pekerjaan bisa saja dia masih tertarik untuk bekerja di perusahaan orang atau bekerja sama dengan orang lain”.

Dari sini dapat disimpulkan bahwa mahasiswa konsentrasi kewirausahaan belum sepenuhnya berniat membuka usaha sendiri, namun juga ada minat bekerja di suatu perusahaan untuk mendapatkan pengetahuan dan keterampilan sebagai bekal untuk membuat usaha sendiri. Risiko berwirausaha seperti bangkrut atau kegagalan melakukan inovasi usaha dan mencari celah pasar dapat menciptakan keraguan atas minat berwirausaha mereka. Hasil penelitian ini sependapat dengan penelitian yang dilakukan oleh Rosmiati, Junias, Munawar (2015) yang menyatakan bahwa variabel sikap mandiri tidak berpengaruh signifikan terhadap minat berwirausaha.

Motivasi juga tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap minat berwirausaha. Hal ini karena kebanyakan mahasiswa sudah memiliki ekonomi yang mapan atau dari keluarga yang sejahtera, sehingga tidak terlalu mengejar keinginan menjadi kaya. Beberapa di antara mereka telah mendapat warisan usaha dari orangtuanya sehingga tinggal meneruskan saja.

Mengenai hal ini, berikut pendapat dari mahasiswa. Handoko, Mahasiswa Konsentrasi Kewirausahaan FEB UKSW, Angkatan 2011 berpendapat bahwa:

“Minat berwirausaha berawal dari faktor internal diri sendiri, ketika seseorang dari diri sendiri sudah tidak mempunyai keinginan untuk melakukan wirausahaa maka motivasi pun tidak bisa membuat seseorang untuk mempunyai minat dalam berwirausaha”,

Menurut Eva Yuliana Mahasiswa Konsentrasi Kewirausahaan FEB UKSW, Angkatan 2011:

“Bahwa motivasi saja tidak cukup untuk mendorong kita dalam melakukan wirausaha atau menjadi seorang wirausaha, yang terpenting adalah harus bisa mengenal karakter pribadinya sendiri dan juga mengenal lebih dalam tentang usaha yang akan digeluti”.

Hasil penelitian ini sependapat dengan penelitian yang dilakukan oleh Rosmiati, Junias, Munawar (2015) yang menyatakan bahwa variabel motivasi tidak berpengaruh signifikan terhadap minat berwirausaha.

Dari pendapat mereka dapat disimpulkan bahwa motivasi tidak cukup untuk membuat mahasiswa memiliki minat berwirausaha, namun juga perlu untuk membekali diri dengan jiwa kewirausahaan dan jenis usaha yang digeluti. Karakter yang tahan uji dalam menghadapi tantangan kewirausahaan dan mampu melakukan kolaborasi dengan lingkungan usaha menentukan mahasiswa memiliki minat yang mendalam pada kewirausahaan.

Variabel pengetahuan kewirausahaan berpengaruh positif terhadap minat berwirausaha. Hal ini karena mahasiswa konsentrasi kewirausahaan FEB UKSW telah dibekali pengetahuan kewirausahan melalui berbagai jenis praktik, selain di kelas kewirausahaan, seperti di antaranya: membuat business plan, magang kewirausahaan, simulasi bisnis, seminar atau workshop tentang kewirausahaan, ataupun lomba kewirausahaan.

Hasil wawancara dengan beberapa responden terkait hal ini adalah sebagai berikut: Budi, Mahasiswa Konsentrasi Kewirausahaan FEB UKSW, Angkatan 2011 berpendapat:

“Pengetahuan kewirausahaan berpengaruh positif terhadap minat berwirausaha dikarenakan kita sudah diajari bagaimana merencanakan sebuah bisnis (bisnis plan), contohnya di bisnis plan mulai timbul kira-kira peluang yang cocok untuk sebuah bisnis di salatiga itu apa saja, mulai lihat kopetitor, resiko, cocok apa tidak peluangnya untuk kita, keuntungan dari bisnis tersebut, bisa mengetahui kira-kira kapan bisa balik modal, labanya bagaimana, kerja sama sama siapa saja, dll, dari rencana bisnis tersebut maka kita bisa memulai sebuah bisnis karena kita sudah tau hitung- hitungan biaya dan resiko dalam sebuah usaha tersebut”

Menurut Theo, Mahasiswa Konsentrasi Kewirausahaan FEB UKSW, Angkatan 2012 berpendapat:

“Menurutku seseorang sebelum memulai berwirausaha perlu mengerti apa itu wirausaha, karena landasan teori salah satu penunjang keberhasilan. Secara garis besar teori dalam kewirausahaan akan menambah wawasan sehingga menimbulkan minat berwirausaha”

Hasil penelitian ini sependapat dengan penelitian yang dilakukan oleh Limbong (2010) yang menyatakan bahwa variabel pengetahuan kewirausahaan memiliki pengaruh positif signifikan terhadap minat berwirausaha. Penelitian Mustofa (2014) juga berpendapat bahwa semakin tinggi pengetahuan kewirausahaan maka semakin tinggi minat berwirausaha pada siswa dengan kata lain pengetahuan kewirausahaan memiliki pengaruh positif signifikan terhadap minat berwirausaha.

 

PENUTUP

 

KESIMPULAN

 

Sikap mandiri dan motivasi yang dimiliki oleh mahasiswa FEB UKSW konsentrasi kewirausahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap minat berwirausaha. Yang menjadi pengaruh utama dalam membangun minat untuk berwirausaha mahasiswa adalah pengetahuan tentang kewirausahaan yang dimiliki mahasiswa tersebut.

Implikasi Teoritis

Dari pengujian hipotesis dapat diambil kesimpulan bahwa variabel sikap mandiri dan motivasi tidak berpengaruh terhadap minat berwirausaha mahasiswa FEB UKSW konsentrasi kewirausahaan. Hasil penelitian ini sependapat dengan penelitian yang dilakukan oleh Rosmiati, Junias, Munawar (2015) yang menyatakan bahwa variabel motivasi dan sikap mandiri tidak berpengaruh terhadap minat berwirausaha, berbeda dengan hasil dari penelitian Paulina, Irene dan wardoyo (2012) yang menyatakan bahwa sikap mandiri berpengaruh secara signifikan terhadap minat berwirausaha dan penelitian Ayuningtyas dan Ekawati (2015) yang menunjukkan bahwa motivasi berpengaruh signifikan terhadap minat berwirausaha. Sedangkan variabel pengetahuan kewirausahaan memiliki pengaruh positif signifikan terhadap minat berwirausaha. Hasil ini didukung penelitian yang dilakukan oleh Limbong (2010), Mustofa (2014) yang menunjukkan adanya pengaruh positif signifikan variabel pengetahuan kewirauasahaan terhadap minat berwirausaha.

Implikasi Terapan

Berdasarkan dari hasil penelitian ini, variabel sikap mandiri dan motivasi tidak memiliki pengaruh yang signifikan dalam mendorong minat berwirausaha mahasiswa FEB UKSW konsentrasi kewirausahaan, namun variabel pengetahuan kewirausahaan memiliki pengaruh yang signifikan positif terhadap minat berwirausaha mahasiswa. Untuk itu mahasiswa FEB UKSW konsentrasi kewirausahaan bisa mendorong dirinya sendiri untuk lebih serius dalam belajar tentang kewirausahaan yang dapat diperoleh melalui kelas kewirausahaan, seminar dan workshop kewirausahaan, simulasi bisnis, magang usaha, ataupun lomba tentang kewirausahaan sehingga dapat meningkatkan minat berwirausaha mereka.

 

 

 


 


DAFTAR PUSTAKA

 

 Download File Word dibawah




Comments

Popular posts from this blog

Download Vegas Pro 16 x64 Bit + Crack Full Versi | Vidio Editing

MAKALAH HAK MILIK DAN KEPEMILIKAN

MAKALAH PEMANASAN GLOBAL